Artikel
tentang jenis dan
macam-macam ilmu kanuragan Jawa asli:
Pengantar
Ilmu kanuragan merupakan bagian dari warisan
budaya spiritual dan bela diri masyarakat Jawa. Secara umum, ilmu kanuragan
adalah ilmu kesaktian atau ilmu bela diri supranatural yang dikembangkan oleh
para leluhur Jawa, terutama oleh para pendekar, pertapa, dan tokoh spiritual.
Ilmu ini tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan diri secara fisik, tetapi
juga melibatkan kekuatan batin, tirakat (laku spiritual), serta penguasaan
terhadap energi alam dan metafisika.
1. Ilmu Kebal (Ajian Kebal)
Salah satu ilmu kanuragan paling terkenal. Ilmu
ini membuat tubuh seseorang menjadi tahan terhadap senjata tajam, pukulan,
bahkan peluru.
Jenis-jenis Ajian Kebal:
·
Ajian Pancasona: Konon membuat
pemiliknya hidup kembali jika tubuhnya menyentuh tanah setelah terbunuh.
·
Ajian Rajah Kalacakra:
Perlindungan tingkat tinggi terhadap segala bentuk serangan fisik dan gaib.
·
Ajian Lembu Sekilan: Tubuh
kebal dari jarak sekilan (sekitar satu jengkal tangan), banyak digunakan oleh
pendekar zaman dulu.
2. Ilmu Tenaga Dalam (Kadigdayan)
Ilmu ini berkaitan dengan pengolahan energi dalam
tubuh (prana, chi) untuk menghasilkan kekuatan luar biasa seperti mematahkan
besi, lompat tinggi, atau memukul tanpa menyentuh (tenaga dalam jarak jauh).
Contoh:
·
Ilmu Pernafasan Prana Jawi:
Teknik olah nafas yang digunakan untuk menyerap energi alam semesta.
·
Tenaga Dalam Pancanala:
Menggabungkan lima sumber kekuatan alam: tanah, air, api, angin, dan eter.
3. Ilmu Pelet dan Pengasihan
Ilmu ini digunakan untuk memikat lawan jenis,
memperkuat kharisma, dan menaklukkan hati orang lain. Meskipun tidak selalu
dianggap "kanuragan" dalam pengertian fisik, banyak pendekar yang
juga mempelajari ilmu pengasihan sebagai pelengkap.
Contoh:
·
Ajian Semar Mesem: Membuat
wajah pemiliknya tampak menawan dan memikat.
·
Ajian Jaran Goyang: Ilmu
pengasihan tingkat tinggi, dipercaya bisa membuat seseorang tergila-gila secara
tidak wajar.
4. Ilmu Pagar Gaib
Ilmu ini digunakan untuk menciptakan perlindungan
tak kasat mata dari serangan fisik maupun gaib. Banyak digunakan oleh para
spiritualis dan pendekar untuk menjaga diri dan keluarganya.
Jenis-Jenis
Ilmu Pagar Gaib:
·
Rajah Kalacakra: Simbol kuno
yang ditulis di tubuh atau kain dan digunakan sebagai perisai gaib.
·
Ilmu Asihan Nur Cahya:
Pelindung dari serangan santet, teluh, dan guna-guna.
·
Ajian Brajamusti: Ilmu pagar
kuat yang menyatu dengan tubuh.
5. Ilmu
Kecepatan dan Menghilang
Ilmu ini memungkinkan penggunanya bergerak sangat
cepat, bahkan tampak seperti menghilang dari pandangan.
Contoh:
·
Ilmu Bayu Bajra: Mengendalikan
angin untuk meningkatkan kecepatan gerak.
·
Aji Halimun: Ilmu menghilang
dari pandangan manusia dan makhluk gaib.
·
Aji Bayu Seto: Kecepatan luar
biasa saat bertarung, membuat lawan tidak bisa menyentuh.
6. Ilmu Penakluk Alam dan Gaib
Beberapa ilmu kanuragan digunakan untuk menguasai
atau berkomunikasi dengan makhluk halus dan kekuatan alam.
Contoh:
·
Ilmu Sabdo Dadi: Setiap ucapan
menjadi kenyataan, biasanya dikuasai oleh spiritualis tingkat tinggi.
·
Ajian Kala Sakti: Mengendalikan
kekuatan makhluk gaib untuk pertahanan atau serangan.
·
Ajian Bethoro Karang: Ilmu
untuk menaklukkan makhluk halus penjaga tempat angker.
7. Ilmu Lelaku (Tirakat dan Tapabrata)
Ilmu kanuragan tidak terlepas dari laku batin
seperti puasa, semedi, tapa, dan tirakat. Ini adalah fondasi dari banyak ajian.
Tanpa laku spiritual, ajian atau ilmu kanuragan tidak akan berhasil atau justru
bisa berbahaya.
Jenis
Laku:
·
Puasa Mutih: Hanya makan nasi
putih dan air putih, digunakan untuk pensucian diri.
·
Tapa Ngeli: Bertirakat dengan
mengikuti arus sungai.
·
Sembah Raga Sukma: Semedi
hingga ruh terpisah dari tubuh untuk berkelana di alam gaib.
Penutup
Ilmu kanuragan Jawa asli adalah warisan luhur
yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga kekuatan spiritual,
mental, dan keselarasan dengan alam semesta. Untuk mempelajarinya, dibutuhkan
guru sejati, niat yang lurus, dan laku yang konsisten. Penyalahgunaan ilmu ini
bisa berujung pada bencana bagi pemiliknya.
Ilmu ini bukan untuk pamer kekuatan, tetapi
sebagai jalan menuju pengendalian diri dan perlindungan dalam kehidupan.
By: Al Khamidy