Hakekat Kekayaan yang Abadi

 

Hakekat kekayaan yang abadi bukan sekadar tentang banyaknya harta atau materi yang dimiliki, tetapi tentang sesuatu yang tidak bisa hilang, tidak bisa dibeli, dan tetap bernilai meskipun waktu berlalu

Hakekat Kekayaan yang Abadi

Hakekat kekayaan yang abadi bukan sekadar tentang banyaknya harta atau materi yang dimiliki, tetapi tentang sesuatu yang tidak bisa hilang, tidak bisa dibeli, dan tetap bernilai meskipun waktu berlalu. Berikut penjelasan lebih dalam dari berbagai sudut pandang.

1. Secara Spiritual / Religius

Dalam pandangan agama, kekayaan sejati adalah iman, amal, dan akhlak.

  • Iman dan takwa adalah harta yang tak ternilai, karena menjadi bekal abadi setelah kehidupan dunia.

  • Amal baik seperti sedekah, kebaikan, dan ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pahalanya meski seseorang telah tiada.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal saleh yang kekal lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”
(QS. Al-Kahfi [18]: 46)

2. Secara Filsafat Hidup

Kekayaan abadi adalah kekayaan batin — ketenangan jiwa, rasa syukur, dan kemampuan menikmati hidup.

  • Orang yang hatinya lapang dan bersyukur akan merasa kaya meski secara materi sederhana.

  • Sebaliknya, orang yang serakah akan selalu merasa miskin, meskipun hartanya melimpah.

3. Secara Sosial dan Manusiawi

Kekayaan abadi juga dapat diartikan sebagai hubungan yang baik dengan sesama.

  • Persahabatan yang tulus, keluarga yang harmonis, dan cinta yang murni merupakan kekayaan yang tak ternilai.

  • Warisan kebaikan, nama baik, dan pengaruh positif kepada orang lain akan tetap hidup setelah kita tiada.

4. Dalam Makna Praktis

Ada tiga hal yang sering disebut sebagai kekayaan abadi karena terus memberi manfaat, yaitu:

  1. Ilmu yang bermanfaat.

  2. Anak yang saleh dan berbakti.

  3. Sedekah jariyah.

Tiga hal ini akan terus mengalirkan pahala dan manfaat, bahkan setelah seseorang meninggal dunia.

Kesimpulan

Hakekat kekayaan yang abadi adalah kekayaan yang tidak dapat dicuri oleh waktu, tidak bisa habis karena dibagi, dan tidak hilang meski jasad telah tiada — yaitu kekayaan hati, amal, dan kebaikan.

By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama