Kisah tentang Kematian Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein

 

Sayyidina Hasan bin Ali adalah cucu Nabi Muhammad SAW dari putri beliau, Fatimah, dan Ali bin Abi Thalib. Setelah wafatnya Khalifah Utsman dan terjadi

Kisah tentang Kematian Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein

Sayyidina Hasan bin Ali adalah cucu Nabi Muhammad SAW dari putri beliau, Fatimah, dan Ali bin Abi Thalib. Setelah wafatnya Khalifah Utsman dan terjadi konflik dalam umat Islam, Sayyidina Hasan pernah menjadi khalifah dan memimpin umat Islam. Namun, demi menjaga persatuan umat dan menghindari perpecahan, Hasan memutuskan untuk mengundurkan diri dan menyerahkan kekhalifahan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan dengan sebuah perjanjian damai.

Sayyidina Hasan wafat pada tahun 670 Masehi (tahun 50 Hijriyah). Ada berbagai riwayat tentang kematiannya, salah satu yang paling banyak disebutkan adalah bahwa ia diracun oleh istri ketiganya atas perintah Muawiyah, karena Muawiyah takut pengaruh Hasan bisa mengancam kekuasaannya. Sayyidina Hasan wafat dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati.

Sayyidina Husein bin Ali adalah adik dari Hasan dan juga cucu Nabi Muhammad SAW. Setelah wafatnya Muawiyah dan naiknya Yazid sebagai khalifah, banyak umat Islam yang tidak menyetujui kepemimpinan Yazid. Sayyidina Husein menolak untuk memberikan baiat kepada Yazid karena menganggap kepemimpinan Yazid tidak sah dan bertentangan dengan prinsip Islam.

Pada tahun 680 Masehi (61 Hijriyah), Sayyidina Husein bersama keluarganya dan beberapa pengikut setianya berangkat ke Kufah untuk memimpin perlawanan melawan Yazid. Namun, mereka dikepung oleh pasukan Yazid di Padang Karbala (sekarang di Irak). Dalam pertempuran yang sangat tragis itu, Sayyidina Husein dan sebagian besar keluarganya, termasuk anak-anaknya, gugur sebagai syahid.

Kematian Sayyidina Husein di Karbala menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan dan tirani. Peristiwa ini diperingati setiap tahun oleh umat Muslim, terutama oleh Syiah, dalam peringatan yang disebut Hari Asyura.

Lebih baru Lebih lama