Menjadi Suami yang Benar Menurut Islam

 

Menjadi suami yang benar menurut Islam bukan hanya soal menjadi kepala rumah tangga, tetapi juga menjadi pemimpin yang adil, penyayang, dan bertakwa.

Menjadi Suami yang Benar Menurut Islam

Menjadi suami yang benar menurut Islam bukan hanya soal menjadi kepala rumah tangga, tetapi juga menjadi pemimpin yang adil, penyayang, dan bertakwa. Berikut panduan lengkap berdasarkan Al-Qur’an, hadis, dan ajaran para ulama:


1. Bertakwa dan Meneladani Rasulullah ﷺ

“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut.”
(QS. An-Nisa: 19)

Segala peran suami dimulai dengan takwa kepada Allah. Suami yang bertakwa akan menjaga dirinya dan keluarganya dari hal-hal yang dimurkai Allah.
Contoh: Rasulullah ﷺ selalu memperlakukan istri-istrinya dengan penuh kasih, lembut, dan adil.


2. Memperlakukan Istri dengan Baik (Mu’āsyarah bil Ma’rūf)

Nabi ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.”
(HR. Tirmidzi)

Suami yang benar tidak kasar, tidak merendahkan, dan selalu menghargai istrinya.
Tunjukkan kasih sayang dengan kata-kata lembut, perhatian, dan mendengarkan pendapat istri.


3. Adil dan Amanah

Jika memiliki lebih dari satu istri, wajib adil dalam nafkah, waktu, dan perhatian.
Bahkan dalam satu rumah tangga, suami tetap harus adil — tidak membeda-bedakan anak, tidak berat sebelah terhadap keluarga besar.


4. Menafkahi dengan Halal dan Layak

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang patut.”
(QS. Al-Baqarah: 233)

Menafkahi istri dan anak bukan sekadar kewajiban materi, tetapi juga ibadah.
Usahakan mencari rezeki yang halal dan thayyib (baik), meskipun sederhana.


5. Mendidik dan Menuntun Keluarga dalam Agama

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...”
(QS. At-Tahrim: 6)

Suami adalah imam bagi keluarganya.
Ajak istri dan anak shalat, membaca Al-Qur’an, dan menanamkan nilai-nilai Islam.
Jangan biarkan rumah tanpa ilmu dan dzikir.


6. Sabar dan Pemaaf

Tidak ada rumah tangga tanpa ujian. Suami yang benar tidak mudah marah, tidak pendendam, dan menahan diri saat emosi.
Rasulullah ﷺ tidak pernah memukul istri, bahkan ketika beliau kecewa.


7. Menjaga Rahasia Rumah Tangga

“Sesungguhnya di antara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang suami yang mencampuri istrinya lalu menyebarkan rahasianya.”
(HR. Muslim)

Jangan membuka aib istri atau menceritakan masalah rumah tangga kepada orang lain tanpa keperluan syar’i.


8. Mendoakan Istri dan Anak

Doa suami untuk keluarganya sangat besar nilainya.

“Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatinaa qurrata a’yun...”
(QS. Al-Furqan: 74)

Jadikan doa ini amalan rutin agar rumah tangga diberkahi.


9. Menjaga Romantika dan Perhatian

Rasulullah ﷺ sering memanggil istrinya dengan panggilan lembut, makan bersama, bahkan berlomba lari bersama Aisyah.
Romantika dalam Islam adalah ibadah jika diniatkan untuk memperkuat kasih sayang dan menjaga kehormatan.


10. Bersyukur dan Tidak Menuntut Sempurna

Setiap istri punya kekurangan. Nabi ﷺ bersabda:
“Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Jika dia tidak menyukai satu sifatnya, maka dia akan ridha dengan sifatnya yang lain.”
(HR. Muslim)

Fokuslah pada kebaikan istri, bukan kekurangannya.

Lebih baru Lebih lama