Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk melaksanakannya sekali seumur hidup. Asal mula ibadah haji memiliki akar sejarah yang sangat panjang, bahkan sebelum masa kenabian Nabi Muhammad SAW. Berikut ini penjelasan sejarah asal mula ibadah haji dalam Islam:
1. Asal Mula Sejarah Haji: Zaman Nabi Ibrahim AS
Ibadah haji dalam bentuk dasarnya merujuk pada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa Nabi Ibrahim AS, istrinya Siti Hajar, dan anaknya Ismail AS.
a. Perintah Mendirikan Ka'bah
-
Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk membangun Ka'bah di Makkah bersama putranya, Ismail AS.
-
Ka'bah ini dibangun sebagai rumah ibadah pertama di bumi yang ditujukan hanya untuk menyembah Allah SWT.
b. Kisah Siti Hajar dan Air Zamzam
-
Ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di lembah Makkah atas perintah Allah, Siti Hajar berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air.
-
Dari peristiwa ini lahir ritual Sa’i, dan Allah mengaruniakan air zamzam yang keluar dari bawah kaki Ismail.
c. Perintah Menyembelih Ismail
-
Nabi Ibrahim mendapat mimpi untuk menyembelih Ismail sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
-
Ketika hendak dilaksanakan, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba.
-
Dari peristiwa ini lahir ritual penyembelihan hewan kurban saat haji (hari Idul Adha).
2. Masa Jahiliyah: Penyimpangan Makna Haji
Setelah Nabi Ibrahim AS, seiring waktu, ajaran tauhid mulai dilupakan, dan masyarakat Arab mulai menyimpang.
-
Ka'bah dipenuhi berhala oleh bangsa Quraisy dan suku-suku Arab lainnya.
-
Ritual haji tetap ada, namun dicampur dengan unsur syirik seperti tawaf telanjang, menyembah berhala, dan doa-doa yang menyekutukan Allah.
3. Masa Nabi Muhammad SAW: Pemurnian Haji
Setelah diangkat sebagai nabi, Nabi Muhammad SAW melakukan pemurnian kembali terhadap ajaran haji sesuai dengan syariat Nabi Ibrahim.
a. Haji Pertama dalam Islam
-
Nabi Muhammad SAW menunaikan Haji Wada' (Haji Perpisahan) pada tahun ke-10 Hijriyah.
-
Dalam haji ini, beliau memberikan khutbah haji yang berisi pesan-pesan penting tentang keadilan, kesetaraan, dan ketakwaan.
b. Penetapan Rukun dan Manasik Haji
-
Haji difardhukan pada tahun ke-9 Hijriyah (menurut sebagian pendapat).
-
Nabi Muhammad SAW mencontohkan tata cara haji yang benar dan sesuai syariat.
4. Ibadah Haji sebagai Rukun Islam
Haji menjadi rukun Islam kelima.
5. Inti Rukun Haji yang Merupakan Warisan Ibrahim AS
-
Tawaf: mengelilingi Ka'bah
-
Sa’i: berlari kecil antara Shafa dan Marwah
-
Wukuf di Arafah
-
Mabit di Muzdalifah dan Mina
-
Melempar jumrah
-
Menyembelih kurban
Semua ini memiliki akar sejarah dari kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail AS yang kemudian disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai syariat Islam yang final.
Kesimpulan
Ibadah haji dalam Islam bukanlah ibadah baru, melainkan penyempurnaan ajaran tauhid yang sudah dimulai oleh Nabi Ibrahim AS. Nabi Muhammad SAW datang untuk meluruskan penyimpangan dan mengembalikan haji ke bentuk aslinya sebagai ibadah yang murni kepada Allah SWT.
By : Al Khamidy
.jpg)