Hakekat Kalimat Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Robbahu
Kalimat "مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ" (Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu) berarti:
“Barang siapa mengenal dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”
1. Status Kalimat
Kalimat ini bukan hadis sahih, dan bahkan tidak ditemukan dalam kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari, Muslim, Sunan, dan lainnya.
Para ulama hadis seperti As-Sakhawi dan Al-‘Ajluni menyebutnya sebagai atsar atau ungkapan hikmah, bukan sabda Nabi ﷺ yang sahih sanadnya.
Namun, maknanya benar dan dalam, sehingga banyak digunakan oleh para ulama, ahli tasawuf, dan filsuf Muslim sebagai ungkapan hikmah spiritual.
2. Makna dan Hakekat Kalimat
a. Makna Harfiah
-
Man ‘arafa nafsahu → Barang siapa mengenal dirinya (hakikat, asal, kelemahan, keterbatasan, dan tujuannya).
-
Faqad ‘arafa rabbahu → Maka ia akan mengenal Tuhannya (kebesaran, kekuasaan, dan kasih sayang-Nya).
b. Makna Hakikat
Hakekat kalimat ini adalah mengajak manusia untuk merenungi diri sendiri sebagai jalan untuk mengenal Allah.
Ketika seseorang memahami hakikat dirinya — bahwa ia lemah, bergantung, fana, dan makhluk ciptaan maka ia akan sampai pada kesadaran bahwa hanya Allah-lah yang Maha Kuasa, Kekal, dan Wujud Mutlak.
3. Penjelasan Para Ulama dan Sufi
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa mengenal diri berarti mengetahui asal penciptaan (dari tanah), mengenal ruh, akal, hawa nafsu, dan tujuan hidup. Dari situ seseorang sadar bahwa dirinya hanyalah hamba, dan Allah adalah Rabb yang menciptakan, mengatur, dan menghidupkan.
Ibnu ‘Arabi dan para sufi menafsirkan secara lebih batiniah:
Dalam diri manusia terdapat “tajalli” (manifestasi) dari sifat-sifat Ilahi. Dengan mengenal diri, manusia dapat mengenal sifat-sifat Allah melalui pantulan diri — bukan berarti menyamakan diri dengan Allah, tetapi menyadari hubungan antara ciptaan dan Pencipta.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib juga pernah berkata:
“Obatmu ada padamu, tapi engkau tidak mengetahuinya; penyakitmu berasal dari dirimu, tapi engkau tidak melihatnya.”
Ini sejalan dengan makna kalimat di atas: introspeksi dan pengenalan diri membuka jalan menuju ma‘rifatullah (pengenalan kepada Allah SWT).
4. Inti Hakekatnya
Kalimat "Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu" mengandung makna:
Mengenal diri (nafs) adalah jalan untuk mengenal Tuhan (Rabb).
Mengenal diri mencakup:
-
Menyadari asal-usul dan kelemahan diri.
-
Mengenali potensi dan fitrah sebagai hamba Allah SWT
-
Menyadari bahwa segala daya dan kekuatan berasal dari-Nya.
Ketika hal itu disadari, maka muncullah ma‘rifatullah pengenalan yang mendalam kepada Allah SWT
By : Al Khamidy
