Waktu-Waktu yang Baik untuk Berhubungan Suami Istri Versi Islam

 

Dalam Islam, hubungan suami istri (jima’) bukan hanya aktivitas biologis, tetapi juga ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai adab syariat

Waktu-Waktu yang Baik untuk Berhubungan Suami Istri Versi Islam

Dalam Islam, hubungan suami istri (jima’) bukan hanya aktivitas biologis, tetapi juga ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai adab syariat. Ada waktu-waktu yang dianjurkan dan waktu-waktu yang sebaiknya dihindari untuk berhubungan suami istri menurut ajaran Islam. Berikut penjelasannya:


Waktu-Waktu yang Baik untuk Berhubungan Suami Istri dalam Islam

  1. Malam Hari
    Umumnya waktu malam  khususnya setelah shalat Isya hingga menjelang Subuh  dianggap baik, karena memberikan ketenangan, privasi, dan suasana yang nyaman.
    Rasulullah ﷺ juga biasa mendatangi istrinya di malam hari (HR. Bukhari & Muslim).

  2. Malam Jumat
    Beberapa ulama menyebutkan bahwa malam Jumat (Kamis malam) memiliki keutamaan tersendiri.
    Dalam riwayat (meskipun sebagian lemah), disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menganjurkan berhubungan pada malam Jumat karena bisa menghasilkan keturunan yang saleh.

  3. Awal Malam (Bukan Terlalu Larut)
    Para ulama seperti Imam Al-Ghazali menyarankan untuk tidak berhubungan terlalu larut karena bisa menyebabkan kelelahan dan malas beribadah di waktu Subuh.

  4. Saat Suami atau Istri Memiliki Keinginan
    Rasulullah ﷺ menganjurkan agar suami tidak menolak keinginan istrinya (dan sebaliknya) selama tidak ada halangan syar’i.
    “Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, lalu ia enggan, maka malaikat melaknatnya sampai pagi.”
    (HR. Bukhari & Muslim)


Waktu-Waktu yang Sebaiknya Dihindari

  1. Ketika Sedang Haid atau Nifas
    Allah berfirman:
    “Dan mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: itu adalah kotoran. Maka jauhilah wanita di waktu haid...”
    (QS. Al-Baqarah: 222)

  2. Saat Puasa di Siang Hari Bulan Ramadan
    Diharamkan melakukan hubungan suami istri di siang hari bulan Ramadan (dari terbit fajar hingga terbenam matahari). Namun, diperbolehkan di malam harinya.

  3. Ketika Istri dalam Kondisi Tidak Sehat atau Kelelahan Berat
    Islam mengajarkan kasih sayang dan memperhatikan kondisi pasangan.

  4. Pada Awal, Tengah, atau Akhir Bulan (Menurut Sebagian Riwayat Lemah)
    Sebagian ulama menyebutkan sebaiknya tidak berhubungan tepat saat pergantian bulan Hijriah karena bisa memengaruhi keturunan, tetapi ini tidak ada dalil yang kuat, hanya berupa pendapat sebagian tabi’in.


Adab Sebelum dan Sesudah Berhubungan

  1. Berdoa Sebelum Berhubungan
    “Bismillah, Allahumma jannibna asy-syayṭān wa jannib asy-syayṭān mā razaqtanā.”
    (Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rezekikan kepada kami).
    (HR. Bukhari & Muslim)

  2. Tidak dilakukan dalam keadaan terburu-buru atau kasar.

  3. Mandi janabah setelah selesai agar suci dan dapat kembali beribadah.

  4. Menjaga rahasia rumah tangga, tidak menceritakan urusan ranjang kepada orang lain.

By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama