Beberapa Macam atau Jenis Wali Allah SWT

 

beberapa macam atau jenis wali Allah menurut pandangan para ulama tasawuf

Dalam tradisi Islam, terutama dalam tasawuf (sufisme), wali-wali Allah atau awliya’ Allah (jamak dari wali Allah) adalah hamba-hamba Allah SWT yang dekat dengan-Nya, dicintai-Nya, dan diberi karunia khusus berupa karamah, ilmu laduni, serta kedudukan tinggi dalam spiritualitas. Mereka adalah orang-orang yang taat, zuhud, wara’, serta senantiasa menjaga hubungan dengan Allah melalui ibadah dan akhlak mulia.

Dasar Al-Qur'an tentang Wali Allah

Allah SWT berfirman:

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS Yunus: 62-63)

Macam-macam dan Jenis Wali-Wali Allah SWT

Berikut ini beberapa macam atau jenis wali Allah menurut pandangan para ulama tasawuf, seperti Imam al-Qusyairi, Imam al-Ghazali, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, dan ulama sufi lainnya:

1. Wali Abdal (Al-Abdal)

Artinya: “PenggantiatauSubstitusi

Jumlah: 40 orang (dalam beberapa riwayat: 7, 12, atau 40)

Ciri-ciri: Mereka adalah wali yang jika salah satu dari mereka wafat, maka Allah menggantikannya dengan yang lain. Mereka

menjaga kestabilan bumi.

Mereka tersebar di berbagai tempat dan tidak saling mengenal secara umum.

2. Wali Qutub (Al-Quthb)

Artinya: “Poros” atauSumbu

Jumlah: 1 orang saja di setiap zaman

Ciri-ciri: Ia adalah pemimpin para wali dan menjadi poros spiritual alam. Seluruh kewalian dan spiritualitas dunia

berporos padanya.

Kedudukannya sangat tinggi dan dirahasiakan oleh Allah.

3. Wali Awtad

Artinya: “Pasak-pasak

Jumlah: 4 orang

Mereka menjaga kestabilan bumi di empat penjuru mata angin (utara, selatan, timur, barat).

Tugasnya mirip seperti wali abdal, tapi dengan fungsi penjaga tempat.

4. Wali Nuqaba’ (Naqib)

Artinya: “PemimpinatauPengawas

Jumlah: 12 orang

Mereka diberi kemampuan untuk melihat batin manusia dan membersihkan hati manusia dari penyakit spiritual.

5. Wali Nujaba’ (Nujaba)

Artinya: “Orang-orang mulia

Jumlah: 8 orang

Tugas mereka adalah menjaga keseimbangan sosial dan spiritual masyarakat.

6.Wali Rijalul Ghaib

Artinya: “Orang-orang ghaib

Jumlah: Tidak diketahui

Mereka tidak dikenali manusia, tidak menonjolkan diri, dan sangat tersembunyi identitasnya.

Disebut juga Akhfiya (orang-orang tersembunyi)

Tingkatan-Tingkatan Wali Allah (Secara Spiritual)

Menurut ulama tasawuf, ada juga tingkatan spiritual bagi para wali:

1. WaliArif Mengenal Allah dengan makrifat tinggi

2. Wali Salik – Sedang menempuh jalan menuju Allah (dalam proses suluk)

3. Wali MajdzubDitarik langsung oleh Allah karena cinta-Nya, kadang tidak sadar dirinya wali

4. Wali Kamal (Insan Kamil) – Manusia sempurna secara spiritual, menjadi cerminan akhlak Rasulullah SAW

Ciri-ciri Umum Wali Alla

Selalu taat kepada Allah dan menjauhi maksiat

Ikhlas dalam beramal dan beribadah

Memiliki akhlak yang luhur dan zuhud

Tidak cinta dunia

Dekat dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi

Menyembunyikan amal-amalnya (tidak riya’)

Sebagian diberi karamah (kelebihan luar biasa sebagai karunia, bukan mukjizat)

Catatan Penting

Tidak semua orang yang mengaku wali benar-benar wali. Kewalian sejati hanya diketahui oleh Allah.

Wali tidak boleh disembah atau diperlakukan seperti Tuhan. Mereka adalah hamba Allah, bukan pengganti-Nya.

Islam tetap menekankan tauhid, dan kewalian tidak menghapus kewajiban syariat.

Jika kamu tertarik, aku bisa bantu juga dengan contoh nama-nama wali besar yang dikenal dalam sejarah Islam seperti:

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani

Imam Al-Ghazali

Rabi’ah Al-Adawiyah

Imam Junaid al-Baghdadi

Wali Songo (di Indonesia)

By: Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama