Mendidik anak dalam Islam




Mendidik anak dalam Islam merupakan amanah besar yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan, kasih sayang, dan sesuai dengan tuntunan syariat

Mendidik anak dalam Islam merupakan amanah besar yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan, kasih sayang, dan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut ini adalah metode atau cara mendidik anak yang benar menurut ajaran Islam:

1. Dimulai Sejak Dini (Bahkan Sejak Sebelum Lahir)

Memilih pasangan yang sholeh/sholehah: Agar anak lahir dari lingkungan yang baik.

Berdoa saat berhubungan suami istri: Untuk menghindari gangguan syaitan (HR. Bukhari & Muslim).

Memberikan ASI: Al-Qur'an menganjurkan menyusui selama 2 tahun (QS. Al-Baqarah: 233).

2. Menanamkan Tauhid Sejak Kecil

Ajarkan anak untuk mengenal Allah, Rasulullah, dan Islam sejak dini.

Seperti wasiat Luqman kepada anaknya:

"Hai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)

3. Mengajarkan Adab dan Akhlak

Islam sangat menekankan pentingnya adab sebelum ilmu.

Ajarkan anak berkata sopan, menghormati orang tua dan guru, bersikap jujur, amanah, dan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Didiklah anak-anak kalian atas tiga perkara: cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada keluarga Nabi, dan membaca Al-Qur'an" (HR. Ath-Thabrani)

4.Memberikan Pendidikan Agama dan Umum yang Seimbang

Ajarkan anak membaca Al-Qur’an, sholat, wudhu, puasa, serta ilmu agama lainnya.

Sekaligus ajarkan ilmu dunia yang bermanfaat, seperti membaca, menulis, matematika, dll.

5.Menggunakan Pendekatan yang Lembut dan Bijak

Rasulullah SAW sangat lembut dalam mendidik anak-anak.

Jangan mengandalkan kekerasan. Gunakan pendekatan kasih sayang, teladan, dan komunikasi yang baik.

Hadis:"Barang siapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari & Muslim)

6.Mendidik Sesuai Usia Anak

Rasulullah SAW memberikan pendekatan berbeda sesuai perkembangan anak:

Usia 0-7 tahun (usia cinta dan kasih sayang):

Fokus pada membangun rasa aman dan cinta.

Jangan terlalu banyak menuntut, berikan keteladanan.

Usia 7-14 tahun (usia disiplin dan pelatihan):

Ajarkan ibadah seperti sholat, berpuasa, dll.

Hadis: *"Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat saat mereka berusia tujuh tahun..." (HR. Abu Dawud)

Usia 14 tahun ke atas (usia kemandirian dan tanggung jawab):

Libatkan anak dalam pengambilan keputusan.

Bimbing mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

7. Memberi Teladan yang Baik

Orang tua adalah guru pertama dan utama.

Anak-anak meniru apa yang dilihat. Maka, orang tua harus menjaga ucapan, perbuatan, dan sikap.

8. Memberikan Penghargaan dan Teguran yang Proporsional

Beri pujian atas perilaku baik.

Tegur dengan hikmah saat mereka salah, bukan dengan amarah yang meledak-ledak.

9.Mendoakan Anak

Doa orang tua sangat penting bagi keberkahan anak.

Di antara doa yang dianjurkan:

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap melaksanakan shalat..." (QS. Ibrahim: 40)

10.Membangun Komunikasi dan Kedekatan

Dengarkan perasaan anak.

Jadilah tempat curhat yang aman bagi mereka agar tidak mencari pelarian ke tempat yang salah.

Kesimpulan:

Mendidik anak dalam Islam bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga pembentukan karakter dan jiwa. Kunci utama:

Cinta, keteladanan, doa, dan pendidikan yang berkesinambungan.

 By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama