Berikut adalah sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) versi asli, berdasarkan sumber-sumber otentik dan catatan sejarah yang diakui secara umum oleh NU sendiri dan sejarawan:
Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama
1.Latar Belakang Sejarah
Pada awal abad ke-20, dunia Islam mengalami gelombang modernisasi dan reformasi. Di Indonesia, muncul organisasi-organisasi pembaharu seperti Muhammadiyah (1912) yang mengusung pemurnian ajaran Islam. Namun, para ulama tradisional di Jawa merasa perlu menjaga ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah serta tradisi keagamaan yang sudah mengakar di masyarakat, seperti tahlil, maulid, dan ziarah kubur, yang mulai dikritik oleh kelompok pembaru.
Selain itu, situasi dunia Islam saat itu juga tegang karena keputusan pemerintah Arab Saudi (Wahabi) yang menghapuskan mazhab-mazhab fiqih dan mengancam eksistensi mazhab Syafi’i, mazhab yang dianut mayoritas umat Islam Indonesia.
2. Organisasi Pendahulu NU
Sebelum berdirinya NU secara resmi, telah ada beberapa organisasi yang menjadi cikal bakal:
Nahdlatul Wathan (1916) – didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah, berfokus pada kebangkitan tanah air dan pendidikan.
Taswirul Afkar (1918) – semacam forum diskusi intelektual keagamaan.
Nahdlatut Tujjar (1918) – gerakan kebangkitan ekonomi umat.
Organisasi-organisasi ini menunjukkan bahwa ulama tradisional mulai terorganisir dan aktif dalam bidang sosial-politik.
3. Muktamar Ulama di Mekah
Pada tahun 1924, Raja Ibn Saud ingin menyatukan semua umat Islam di bawah ajaran Wahabi, dan mengadakan muktamar ulama di Mekah. Banyak ulama dari seluruh dunia diundang, termasuk dari Indonesia.
KH. Wahab Hasbullah mendesak agar para ulama Indonesia juga bersikap terhadap hal ini. Maka, beliau menyarankan kepada KH. Hasyim Asy’ari agar membentuk organisasi resmi sebagai wadah ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
4. Berdirinya Nahdlatul Ulama
Setelah melalui musyawarah dengan para kiai pesantren, akhirnya:
Tanggal Berdiri:31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H
Tempat:Surabaya, Jawa Timur
Pendiri Utama:
KH. Hasyim Asy’ari
(Kiai besar dari Tebuireng, Jombang)
Tokoh-tokoh penting lainn:
KH. Abdul Wahab Hasbullah (Surabaya)
KH. Bisri Syansuri
KH. Cholil dari Lasem
KH. Asnawi Kudus
KH. Ridwan Abdullah (pencipta logo NU)
5. Tujuan dan Visi NU
NU didirikan dengan tujuan:
Menjaga ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah
Membela mazhab empat (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali)
Melestarikan tradisi keislaman nusantara
Berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa
6.Peran NU dalam Perjuangan Bangsa
NU tidak hanya organisasi keagamaan, tetapi juga aktif dalam:
Resolusi Jihad (22 Oktober 1945) yang diserukan KH. Hasyim Asy’ari untuk melawan penjajah Belanda.
Menjadi bagian dari pendiri NKRI
Aktif dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik (melalui partai NU hingga PKB)
Penutup
Nahdlatul Ulama lahir sebagai reaksi terhadap tantangan zaman, demi menjaga tradisi keislaman yang moderat, toleran, dan berakar di masyarakat Indonesia. Hingga kini, NU menjadi ormas Islam terbesar di Indonesia, bahkan dunia, dengan jutaan pengikut dan jaringan pesantren di seluruh nusantara.
By :Al Khamidy
