Bahaya Tamak dan Kikir

 

Dalam Islam, sifat tamak (rakus) dan kikir (bakhil/pelit) termasuk dalam akhlak tercela yang harus dihindari.

Bahaya Tamak dan Kikir dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, sifat tamak (rakus) dan kikir (bakhil/pelit) termasuk dalam akhlak tercela yang harus dihindari. Keduanya bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga menjauhkan seseorang dari rahmat Allah dan bisa menjadi penghalang masuk surga. Berikut penjelasan tentang bahayanya menurut perspektif Islam:

1. Bahaya Tamak (Rakus)

Apa itu Tamak?

Tamak adalah sikap berlebihan dalam mengejar harta dan kenikmatan duniawi, tanpa memperhatikan halal dan haram. Orang yang tamak tidak pernah merasa cukup, selalu ingin lebih, dan terus menerus mengejar dunia.

Dampak Buruk dari Tamak:

  1. Hati Tidak Tenang
    Orang yang tamak selalu gelisah karena tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki.

  2. Mendorong pada Dosa
    Ambisi duniawi bisa menjerumuskan seseorang pada pencurian, penipuan, bahkan korupsi.

  3. Merusak Hubungan Sosial
    Tamak bisa membuat seseorang menzalimi orang lain demi keuntungan pribadi.

  4. Menghapus Rasa Syukur
    Ketamakan menjauhkan seseorang dari rasa syukur terhadap nikmat Allah.

Dalil tentang Tamak:

  • QS At-Takatsur: 1–2
    “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.”

  • Hadis Nabi SAW:
    “Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta, niscaya dia akan menginginkan yang ketiga. Dan tidak akan memenuhi perut anak Adam kecuali tanah (kematian).”
    (HR. Bukhari & Muslim)

2. Bahaya Kikir (Bakhil/Pelit)

Apa itu Kikir?

Kikir adalah enggan mengeluarkan harta di jalan kebaikan, meski mampu. Termasuk tidak mau berzakat, bersedekah, atau membantu sesama.

Dampak Buruk dari Kikir:

  1. Mendatangkan Murka Allah
    Karena tidak menunaikan hak orang lain yang dititipkan dalam hartanya.

  2. Menghilangkan Keberkahan Harta
    Harta yang tidak dibagikan justru bisa menjadi sebab kesempitan hidup.

  3. Mengeraskan Hati
    Orang bakhil sulit berempati pada penderitaan sesama.

  4. Menggugurkan Amal
    Allah tidak menerima amal dari hati yang keras dan tidak ikhlas.

Dalil tentang Kikir:

  • QS Al-Lail: 8–11
    “Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesulitan.”

  • Hadis Nabi SAW:
    “Jauhilah sifat kikir, karena sesungguhnya kikir telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Ia mendorong mereka menumpahkan darah dan melanggar kehormatan.”
    (HR. Muslim)

Penutup: Sifat yang Harus Ditanamkan

Tamak dan Kikir: Dua Sifat yang Saling Mendukung

Orang yang tamak seringkali menjadi kikir karena takut hartanya berkurang. Padahal Islam justru mendorong kita untuk:

  • Menumbuhkan sifat qana’ah (merasa cukup)

  • Gemar berbagi dan dermawan

  • Memprioritaskan akhirat daripada dunia

Solusi Islam untuk Menghindari Tamak dan Kikir:

  • Perbanyak syukur atas nikmat Allah.

  • Biasakan bersedekah, sekecil apa pun.

  • Ingat bahwa harta hanya titipan, bukan milik abadi.

  • Jadikan akhirat sebagai tujuan utama, bukan dunia.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat tamak dan kikir, dan dihiasi dengan akhlak mulia seperti qana’ah, ikhlas, dan dermawan. Aamiin.

 By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama