Sejarah Penciptaan Nabi Adam
1. Penciptaan Adam dari Tanah
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah menciptakan Adam dari tanah atau tanah liat:
-
QS. Al-Hijr [15]: 26 → “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
-
QS. Sad [38]: 71-72 → “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat...”
Makna:
-
Tanah di sini melambangkan asal mula manusia dari unsur duniawi.
-
Beberapa tafsir menyebutkan bahwa “tanah” mencakup berbagai jenis tanah atau unsur bumi (lumpur, tanah hitam, tanah liat), untuk menunjukkan kompleksitas ciptaan manusia.
2. Peran Malaikat dalam Proses Penciptaan
Beberapa hadits dan tafsir menjelaskan bahwa:
-
Malaikat diperintahkan untuk membawa tanah dari berbagai tempat di bumi.
-
Tanah yang diambil malaikat ini kemudian dibawa ke tempat penciptaan Adam.
QS. Al-Baqarah [2]: 30-34 dan QS. Al-A’raf [7]: 11-12 menjelaskan bahwa setelah Allah menciptakan Adam:
-
Allah meniupkan ruh ke dalam Adam.
-
Malaikat diperintahkan untuk bersujud, kecuali Iblis yang menolak.
Makna simbolis:
-
Tanah mewakili tubuh manusia (fisik).
-
Ruh yang ditiupkan Allah mewakili aspek spiritual manusia.
-
Malaikat yang mengambil tanah menunjukkan keterlibatan ciptaan lain dalam rencana ilahi.
3. Diciptakan di Langit atau di Dunia?
Beberapa riwayat menyebutkan:
-
Tanah diambil dari bumi, kemudian dibawa ke langit atau tempat khusus penciptaan.
-
Di sana Allah membentuk Adam secara fisik sebelum ditiupkan ruh.
-
Setelah itu Adam ditempatkan di surga (Jannah) sebagai tempat awal sebelum diturunkan ke bumi.
Kesimpulan:
-
Proses penciptaan: Bumi (tanah) → Langit (pembentukan) → Surga (tempat tinggal sementara) → Bumi (penempatan manusia).
-
Hal ini menunjukkan kombinasi aspek materi (tanah) dan spiritual (ruh) dalam penciptaan manusia.
By : Al Khamidy
