Dalam Islam, penyakit hati tidak hanya merujuk pada gangguan fisik (medis) pada organ hati, tetapi lebih sering merujuk pada penyakit hati secara spiritual atau batiniah, yaitu kondisi hati yang kotor, sakit, atau menyimpang dari jalan Allah. Penyakit hati ini bisa memengaruhi hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan dirinya sendiri.
Berikut adalah beberapa penyakit hati menurut Islam, beserta cara mengobatinya berdasarkan ajaran Islam:
Penyakit Hati dan Cara Mengobatinya dalam Islam
1.Riya’ (Pamer Amal)
Definisi: Melakukan ibadah atau amal kebaikan agar dilihat dan dipuji oleh orang lain, bukan karena Allah.
Obatnya:
Meluruskan niat (ikhlas karena Allah).
Selalu mengingat bahwa manusia tidak bisa memberi manfaat atau mudharat tanpa izin Allah.
Membiasakan amal tersembunyi (yang tidak diketahui orang lain).
Doa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampunan-Mu atas apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)
2. Hasad (Iri Hati/Dengki)
Definisi: Tidak senang atas nikmat yang dimiliki orang lain, bahkan berharap nikmat itu hilang dari orang tersebut.
Obatnya:
Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
Mendoakan kebaikan untuk orang yang kita iri terhadapnya.
Meyakini bahwa rezeki sudah ditentukan oleh Allah dan tidak akan tertukar.
Memohon perlindungan dari hasad: QS. Al-Falaq: 5
“Dan dari kejahatan pendengki ketika dia dengki.”
3. Takabur (Sombong)
Definisi: Merasa lebih hebat, lebih tinggi, atau lebih baik dari orang lain.
Obatnya:
Menyadari bahwa semua kelebihan berasal dari Allah, bukan dari diri sendiri.
Mengingat bahwa sombong adalah sifat Iblis (QS. Al-Baqarah: 34).
Membiasakan diri untuk rendah hati dan menghormati orang lain.
4. Ujub (Bangga Diri)
Definisi: Kagum terhadap diri sendiri karena amal atau prestasi yang dicapai.
Obatnya:
Mengingat bahwa semua amal hanya terjadi dengan izin Allah.
Sadar bahwa banyak amal bisa tertolak karena tidak ikhlas atau salah niat.
Memperbanyak istighfar dan memohon keikhlasan.
5. Ghibah (Menggunjing)
Definisi: Membicarakan keburukan orang lain di belakangnya.
Obatnya:
Mengingat dosa besar ghibah (QS. Al-Hujurat: 12 – seperti memakan daging saudara sendiri).
Menjaga lisan dan hati dari rasa suka membanding-bandingkan.
Memohon ampun kepada Allah dan meminta maaf kepada orang yang digunjingkan jika memungkinkan.
6. Dendam
Definisi: Menyimpan kebencian atau niat membalas terhadap orang lain.
Obatnya:
Meneladani sifat pemaaf Rasulullah ï·º.
Merenungi keutamaan memaafkan (QS. Asy-Syura: 40).
Berdoa agar diberi kelembutan hati: "Ya Allah, lunakkan hatiku dan beri aku kekuatan untuk memaafkan."
7. Cinta Dunia Berlebihan
Definisi: Terlalu terikat pada urusan dunia hingga melupakan akhirat.
Obatnya:
Mengingat kefanaan dunia dan pentingnya kehidupan akhirat (QS. Al-Hadid: 20).
Membiasakan hidup sederhana (zuhud).
Memperbanyak amal akhirat: sedekah, dzikir, dan ibadah.
Cara Umum Menyucikan Hati (Tazkiyatun Nafs)
1. Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur
2. Berdzikir dan beristighfar secara rutin
3. Menjaga ibadah wajib dan memperbanyak sunnah
4. Mendengarkan kajian ilmu dan nasihat ulama
5. Berteman dengan orang shalih
6. Mengoreksi diri (muhasabah) setiap hari
"Pada hari di mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih (qalbun salim).” (QS. Asy-Syu’ara: 88–89)
By : Al Khamidy