Perbedaan antara kebaikan dan kebenaran menurut perspektif Islam dan manusia (akal atau budaya manusia) terletak pada sumber, standar penilaian, dan tujuannya. Berikut penjelasannya:
1. Sumber Kebenaran dan Kebaikan
Versi Islam:
-
Bersumber dari wahyu: Al-Qur’an dan Sunnah.
-
Kebenaran dan kebaikan ditetapkan oleh Allah, tidak bergantung pada pendapat manusia.
-
Bersifat mutlak dan absolut.
Contoh: Shalat lima waktu adalah kebaikan dan kebenaran meskipun manusia merasa berat atau tidak melihat manfaat langsungnya.
Versi Manusia:
-
Bersumber dari akal, pengalaman, budaya, atau norma sosial.
-
Apa yang dianggap baik dan benar bisa berubah tergantung zaman, tempat, atau situasi.
-
Bersifat relatif dan subjektif.
Contoh: Euthanasia bisa dianggap baik oleh sebagian budaya (karena menghindari penderitaan), tetapi dalam Islam, itu bisa termasuk dosa besar karena mengakhiri hidup.
2. Standar Penilaian
Versi Islam:
-
Kebenaran: Sesuai dengan syariat Allah.
-
Kebaikan: Bernilai ibadah jika diniatkan karena Allah dan sesuai tuntunan-Nya.
Catatan: Sesuatu tidak disebut baik jika tidak sesuai syariat, walau niatnya baik.
Versi Manusia:
-
Kebenaran: Diukur dengan logika, sains, atau opini mayoritas.
-
Kebaikan: Diukur dengan perasaan, manfaat langsung, atau nilai sosial.
Contoh: Menyetujui pernikahan sejenis dianggap "baik" oleh sebagian masyarakat modern karena alasan "kebebasan", tetapi bertentangan dengan kebenaran dan kebaikan menurut Islam.
3. Tujuan
Versi Islam:
-
Tujuannya adalah mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai ridha-Nya.
-
Kebaikan dan kebenaran memiliki dimensi akhirat, bukan hanya dunia.
Versi Manusia:
-
Biasanya bertujuan untuk kesejahteraan duniawi, kenyamanan, atau pengakuan sosial.
-
Jarang memperhitungkan akibat spiritual atau akhirat.
4. Sifat
| Aspek | Versi Islam | Versi Manusia |
|---|---|---|
| Sifat | Mutlak, tetap | Relatif, bisa berubah |
| Ukuran benar/salah | Wahyu dan sunnah | Akal, opini, budaya |
| Konsistensi | Konsisten sejak zaman nabi | Sering berubah |
| Fokus akhir | Dunia dan akhirat | Dunia saja |
Kesimpulan
Kebaikan dan kebenaran versi Islam bersifat absolut, bersumber dari wahyu, dan berorientasi pada akhirat.
Sedangkan versi manusia bersifat relatif, bergantung pada akal, budaya, atau waktu, dan lebih fokus pada manfaat duniawi.
.png)