Hakekat Iman dan Taqwa dalam Islam
Iman dan taqwa merupakan dua konsep fundamental dalam ajaran Islam yang sangat berkaitan erat, namun memiliki perbedaan dalam makna dan penerapan. Berikut penjelasan mengenai keduanya:
1. Hakekat Iman dalam Islam
Pengertian Iman
Secara bahasa, iman berasal dari bahasa Arab "amana–yu’minu–imanan" yang berarti percaya atau membenarkan.
Secara istilah, iman berarti meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.
Rukun Iman (Pokok-pokok Iman)
Dalam Islam, iman memiliki enam rukun, yaitu:
-
Iman kepada Allah
-
Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya
-
Iman kepada Kitab-kitab-Nya
-
Iman kepada Rasul-rasul-Nya
-
Iman kepada Hari Akhir
-
Iman kepada Qada dan Qadar (takdir baik dan buruk)
Hakekat Iman
Hakekat iman bukan hanya percaya di dalam hati, tetapi juga mencakup pengakuan dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan. Seorang mukmin sejati adalah yang:
-
Meyakini kebenaran ajaran Islam secara penuh
-
Mengucapkan dua kalimat syahadat
-
Menjalani hidup sesuai ajaran Islam
Dalil tentang Iman
“Orang-orang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka...”
(QS. Al-Anfal: 2)
2. Hakekat Taqwa dalam Islam
Pengertian Taqwa
Secara bahasa, taqwa berasal dari kata "waqaya" yang berarti menjaga atau melindungi.
Secara istilah, taqwa adalah sikap hati dan perilaku yang dilandasi rasa takut kepada Allah, sehingga mendorong seseorang untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Hakekat Taqwa
Taqwa merupakan buah dari keimanan yang benar. Seorang yang bertaqwa adalah:
-
Selalu merasa diawasi oleh Allah (muraqabah)
-
Konsisten dalam menjalankan syariat
-
Menjaga diri dari segala yang haram dan makruh, bahkan hal-hal yang syubhat (meragukan)
-
Menghiasi diri dengan akhlak mulia
Ciri-ciri Orang Bertaqwa (berdasarkan Al-Qur’an)
Menurut QS. Al-Baqarah: 2-3, ciri-ciri orang bertaqwa adalah:
-
Beriman kepada yang gaib
-
Mendirikan salat
-
Menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan Allah
-
Beriman kepada wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi sebelumnya
-
Yakin kepada kehidupan akhirat
Dalil tentang Taqwa
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.”
(QS. Ali Imran: 102)
Perbedaan dan Hubungan antara Iman dan Taqwa
| Iman | Taqwa |
|---|---|
| Berkaitan dengan keyakinan hati dan pengakuan terhadap kebenaran agama | Berkaitan dengan sikap dan tindakan nyata dalam menjalani hidup sesuai ajaran agama |
| Lebih kepada keyakinan | Lebih kepada implementasi |
| Dasar dari segala amal | Buah dari iman yang kuat |
| Tanpa iman, taqwa tidak mungkin terwujud | Taqwa adalah indikator kualitas iman |
Penutup
Iman dan taqwa adalah dua unsur yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seorang Muslim. Iman adalah dasar keyakinan kepada Allah dan segala ajaran-Nya, sementara taqwa adalah manifestasi dari keyakinan itu dalam bentuk amal dan ketakwaan. Semakin kuat iman seseorang, seharusnya semakin tinggi pula tingkat ketakwaannya.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”
(QS. Al-Hujurat: 13)
.jpg)