Hakekat Kesaktian Versi Islam
Istilah “kesaktian” sering digunakan dalam budaya Nusantara untuk menggambarkan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang bisa berupa kemampuan kebal, kekuatan ghaib, atau kekuatan supranatural lainnya. Namun, dalam pandangan Islam, konsep kesaktian memiliki makna dan batasan yang berbeda dari pemahaman tradisional atau mistik.
Berikut penjelasan hakikat kesaktian versi Islam:
1. Kesaktian Hakiki Hanya Milik Allah
Dalam Islam, segala bentuk kekuatan dan kemampuan di alam semesta ini berasal dari Allah SWT semata.
“Dan Allah-lah yang memiliki kekuasaan di langit dan di bumi, dan kepada Allah-lah segala urusan dikembalikan.”
(QS. Al-Hadid: 5)
Artinya, manusia tidak memiliki kekuatan apa pun secara mandiri. Jika ada kemampuan luar biasa yang tampak pada seseorang, itu terjadi dengan izin dan kehendak Allah.
2. Kesaktian dalam Islam: Karomah, Ma’unah, dan Istidraj
Islam mengenal beberapa bentuk kekuatan luar biasa, tetapi dengan perbedaan niat dan sumbernya:
| Jenis | Diberikan Kepada | Sumber & Tujuan | Contoh |
|---|---|---|---|
| Karomah | Wali Allah (orang saleh) | Dari Allah, sebagai tanda kemuliaan dan pertolongan | Seorang wali selamat dari bahaya tanpa sebab yang jelas |
| Ma’unah | Orang beriman biasa | Pertolongan Allah saat genting | Seorang muslim selamat dari bahaya karena doa yang tulus |
| Mu’jizat | Para Nabi & Rasul | Bukti kerasulan | Tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular |
| Istidraj | Orang kafir atau ahli maksiat | Dari Allah sebagai ujian atau hukuman bertahap | Seseorang tampak sakti tapi makin jauh dari Allah |
Jadi, tidak semua kesaktian berasal dari kebaikan. Jika kekuatan itu membuat seseorang sombong, kufur, atau mengabaikan syariat, maka besar kemungkinan itu bukan karomah, melainkan istidraj atau bantuan jin.
3. Kesaktian dalam Batas Usaha dan Tawakal
Islam tidak melarang manusia berusaha kuat atau memiliki kemampuan bela diri tinggi. Tetapi kekuatan sejati dalam Islam bukan pada ilmu kebal atau aji-ajian, melainkan pada:
-
Keimanan dan ketakwaan kepada Allah
-
Doa dan dzikir yang mendekatkan diri kepada Allah
-
Keikhlasan dan sabar dalam menghadapi ujian
“Bukanlah kuat itu karena otot, tetapi kuat adalah yang mampu menahan amarahnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4. Kesaktian Sejati: Kekuatan Ruhani
Kesaktian yang sejati dalam Islam adalah kekuatan ruhani, bukan kekuatan fisik atau gaib.
Orang yang benar-benar “sakti” menurut Islam adalah:
-
Yang hatinya tenang di tengah cobaan
-
Yang tidak takut kecuali kepada Allah
-
Yang teguh menjaga iman dan amal meskipun digoda dunia
Kesimpulan
Hakikat kesaktian dalam Islam adalah kekuatan yang bersumber dari iman dan ketaatan kepada Allah.
Segala kekuatan selain dari Allah — yang bersumber dari jin, sihir, atau kesombongan — bukanlah kesaktian sejati, melainkan ujian dan bisa menjerumuskan.
