Perbedaan Ruh (روح), ‘Aqal (عقل), dan Qalbu (قلب) dalam Perspektif Islam

 

Perbedaan antara Ruh, ‘Aqal, dan Qalbu dalam Islam adalah hal yang sangat penting, karena ketiganya berkaitan dengan hakikat manusia

Perbedaan Ruh (روح), ‘Aqal (عقل), dan Qalbu (قلب) dalam Perspektif Islam

Perbedaan antara Ruh, ‘Aqal, dan Qalbu dalam Islam adalah hal yang sangat penting, karena ketiganya berkaitan dengan hakikat manusia: unsur ruhani yang membedakannya dari makhluk lain. Berikut penjelasan ringkas dan mendalam menurut Al-Qur’an, Hadis, serta pandangan ulama dan sufi klasik.


1. Ruh (الروح) — Jiwa atau Roh

Makna:

  • Ruh adalah unsur kehidupan yang ditiupkan oleh Allah ke dalam diri manusia, menjadikannya hidup.

  • Ia bersifat ilahi (amr Rabbani) — berasal dari perintah Allah, bukan dari unsur materi.

Dalil:
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”
(QS. Al-Isrā’ [17]: 85)

Fungsi:

  • Menghidupkan jasad.

  • Menjadi penghubung antara jasad dan alam ruhani.

  • Tidak bisa dijelaskan secara ilmiah penuh, karena hakikatnya adalah rahasia Allah.

Kata kunci: Asal kehidupan – dari Allah – tidak tampak, tapi menyertai jasad selama hidup.


2. ‘Aqal (العقل) — Akal atau Nalar

Makna:

  • ‘Aqal adalah daya pikir atau kemampuan memahami, menimbang, dan membedakan benar–salah.

  • Ia merupakan sarana untuk menerima ilmu dan petunjuk.

Dalil:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal (‘aqilun).”
(QS. Al-Baqarah [2]: 164)

Fungsi:

  • Menalar dan memahami wahyu.

  • Mengatur tindakan manusia agar selaras dengan hukum syariat dan akhlak.

  • Akal berfungsi selama jasad hidup dan sehat, dan bisa rusak bila otak rusak.

Kata kunci: Pemikiran – logika – alat memahami kebenaran.


3. Qalbu (القلب) — Hati atau Kalbu

Makna:

  • Qalbu secara bahasa berarti “sesuatu yang berbolak-balik” (yataqallab) karena hati manusia mudah berubah.

  • Dalam Islam, qalbu adalah pusat kesadaran spiritual dan moral. Ia menjadi tempat iman, niat, dan keikhlasan.

Dalil:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati (qalbu) dan amal kalian.”
(HR. Muslim)

Fungsi:

  • Menjadi pusat iman dan niat.

  • Jika qalbu bersih, maka seluruh amal menjadi baik.

  • Ia bisa “sakit”, “keras”, atau “mati” karena dosa dan kelalaian.

Kata kunci: Spiritual – pusat iman – cermin kondisi rohani.


Hubungan antara Ruh, ‘Aqal, dan Qalbu

UnsurSifatFungsiHubungan
RuhIlahiah, halus, sumber kehidupanMenghidupkan jasad & menghubungkan dengan AllahTanpa ruh, manusia mati
‘AqalRasional, berpikirMembedakan benar–salah, memahami wahyuAkal menuntun qalbu agar bijak
QalbuSpiritual, emosionalTempat iman, niat, cinta, dan makna batinBila qalbu bersih, akal dan ruh selaras

Kesimpulan

  • Ruh → Asal kehidupan (dari Allah).

  • ‘Aqal → Alat berpikir (mengatur perilaku dan memahami kebenaran).

  • Qalbu → Pusat iman dan kesadaran spiritual.

Ketiganya harus seimbang agar manusia menjadi insan kamil (manusia sempurna): akalnya berpikir benar, qalbunya bersih, dan ruhnya tersambung dengan Allah.

By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama