Berada di titik terendah itu berat dan wajar kalau kamu merasa lelah, bingung, atau bahkan hancur. Tapi ada beberapa hal yang bisa membantu kamu bertahan dan perlahan naik lagi. Berikut beberapa tips yang sering membantu banyak orang:
1. Izinkan diri merasakan emosi
Jangan paksa diri untuk langsung “baik-baik saja.”
Kesedihan, kecewa, dan marah adalah perasaan yang valid. Mengakui emosi adalah langkah pertama untuk pulih.
2. Fokus pada hal yang bisa kamu kontrol
Ketika hidup terasa kacau, tanyakan pada diri sendiri:
“Apa yang bisa aku lakukan sekarang, sekecil apa pun?”
Tindakan kecil seperti merapikan kamar, mandi, atau makan tetap membuatmu bergerak.
3. Hubungi seseorang yang kamu percaya
Bercerita kepada teman, keluarga, atau orang dekat bukanlah tanda kelemahan.
Kadang hanya didengar saja sudah sangat melegakan.
4. Jangan membuat keputusan besar saat sakit hati
Saat mental sedang jatuh, perspektif kita biasanya kurang stabil.
Tunda keputusan penting sampai kamu lebih tenang.
5. Rawat diri walau sedikit
Lakukan hal sederhana seperti berjalan sebentar, tidur cukup, makan teratur, dan minum air.
Langkah kecil tetap berarti dan bisa menyelamatkan hidupmu.
6. Ingat bahwa titik rendah itu sementara
Tidak ada perasaan yang bertahan selamanya.
Hidup memiliki naik turun, dan setiap fase sulit pada akhirnya akan berlalu.
7. Cari makna kecil di balik masalah
Ini bukan memaksakan diri untuk selalu positif, tetapi lebih pada mencoba melihat:
Apa yang bisa aku pelajari?
Apa yang bisa masalah ini ajarkan tentang diriku?
Sering kali titik terendah justru menjadi titik balik.
8. Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain
Media sosial hanya menampilkan bagian terbaik dari hidup seseorang, bukan realita.
Perjalanan setiap orang berbeda.
9. Jika terlalu berat, cari bantuan profesional
Psikolog atau konselor ada untuk siapa pun yang membutuhkan dukungan.
Mencari bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.
10. Pegang satu prinsip: jalani satu hari pada satu waktu
Tidak perlu memikirkan semuanya sekaligus.
Selesaikan saja hari ini, dan urusan besok biarkan untuk besok.
By : Al Khamidy