Sejarah Candi Borobudur

 

Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya terbesar di dunia dan merupakan candi Buddha terbesar yang pernah dibangun.

Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya terbesar di dunia dan merupakan candi Buddha terbesar yang pernah dibangun. Berikut sejarah lengkapnya:


Asal-usul dan Pembangunan

Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 780–830 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah.
Raja yang berkuasa saat itu diperkirakan adalah Raja Samaratungga, seorang raja penganut Buddha Mahayana.
Tradisi menyebutkan bahwa arsiteknya bernama Gunadharma, meskipun tidak ada bukti tertulis yang pasti.


Struktur dan Arsitektur

Borobudur dibangun di atas bukit setinggi 34,5 meter dengan bentuk menyerupai mandala, simbol alam semesta dalam kosmologi Buddha.
Candi ini terbuat dari sekitar dua juta balok batu andesit yang disusun tanpa semen.
Strukturnya terdiri atas sembilan tingkat:

  • Enam tingkat pertama berbentuk bujur sangkar yang melambangkan dunia nafsu dan keinginan (Kamadhatu dan Rupadhatu).

  • Tiga tingkat atas berbentuk lingkaran yang melambangkan dunia tanpa bentuk (Arupadhatu).

Di puncaknya terdapat satu stupa utama besar yang dikelilingi oleh 72 stupa berlubang berisi arca Buddha.
Seluruh dinding candi dipenuhi dengan 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha.


Makna Filosofis

Candi Borobudur tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai panduan spiritual.
Relief-relief yang terukir di dindingnya menggambarkan ajaran dan kisah perjalanan spiritual manusia, antara lain:

  1. Karmawibhangga – hukum sebab-akibat yang menggambarkan kehidupan di dunia nafsu.

  2. Lalitavistara – kisah hidup Siddhartha Gautama (Buddha).

  3. Jataka dan Avadana – kisah kehidupan sebelumnya dari Buddha.

  4. Gandavyuha – perjalanan Sudhana dalam mencari pencerahan.


Masa Kejayaan dan Kemunduran

Setelah masa keemasan Dinasti Syailendra, Candi Borobudur mulai terlupakan sekitar abad ke-14, ketika pengaruh Hindu dan Islam mulai berkembang di Jawa.
Candi ini kemudian tertimbun abu vulkanik dan tertutup semak belukar selama berabad-abad.


Penemuan Kembali

Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan kembali oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa, setelah mendapatkan laporan dari penduduk lokal.
Pemugaran awal dilakukan pada tahun 1835 oleh pemerintah Hindia Belanda, namun hasilnya belum maksimal.


Pemugaran Modern

Pemugaran besar-besaran dilakukan pada tahun 1975–1982 oleh Pemerintah Indonesia dengan bantuan UNESCO.
Lebih dari satu juta batu dibongkar dan disusun kembali, serta sistem drainase diperbaiki untuk menjaga keutuhan struktur.
Pada tahun 1991, Borobudur resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.


Borobudur Saat Ini

Kini Candi Borobudur menjadi:

  • Objek wisata dan ziarah internasional.

  • Tempat perayaan Waisak setiap tahun.

  • Simbol toleransi dan kebanggaan budaya Indonesia.

By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama