Sejarah Candi Prambanan
1. Asal-usul dan Latar Belakang
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, yaitu tiga dewa utama dalam agama Hindu:
-
Brahma (Sang Pencipta)
-
Wisnu (Sang Pemelihara)
-
Siwa (Sang Pemusnah)
Nama aslinya dalam prasasti kuno adalah Åšivagrha, yang berarti Rumah Siwa. Dewa Siwa dianggap sebagai dewa tertinggi di kompleks ini.
2. Pembangunan Candi
Candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 Masehi, pada masa Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya, yang merupakan raja dari Kerajaan Medang (Mataram Kuno).
Pembangunannya kemungkinan besar dimaksudkan untuk menandingi Candi Borobudur, yang bercorak Buddha dan dibangun oleh Wangsa Syailendra.
Setelah masa Rakai Pikatan, pembangunan diteruskan oleh penerusnya, Rakai Kayuwangi.
3. Arsitektur dan Tata Letak
Kompleks Candi Prambanan memiliki:
-
Tiga candi utama di halaman tengah:
-
Candi Siwa (tinggi 47 meter)
-
Candi Brahma
-
Candi Wisnu
-
-
Di depan masing-masing candi utama terdapat candi kendaraan:
-
Nandi (lembu suci Siwa)
-
Angsa (kendaraan Brahma)
-
Garuda (kendaraan Wisnu)
-
-
Selain itu, ada ratusan candi perwara (pendamping) yang dulu mengelilingi kompleks utama.
4. Kejatuhan dan Penemuan Kembali
Setelah abad ke-10, kerajaan Medang berpindah ke Jawa Timur (kemungkinan karena letusan Gunung Merapi).
Candi Prambanan pun ditinggalkan dan runtuh perlahan akibat gempa dan faktor alam.
Pada abad ke-16, reruntuhannya masih dikenal masyarakat sekitar dan dikaitkan dengan legenda Roro Jonggrang.
Candi ini ditemukan kembali tahun 1733 oleh CA Lons, seorang Belanda.
Pemugaran besar-besaran dimulai pada tahun 1918, dan Candi Siwa selesai dipugar pada tahun 1953.
5. Pengakuan Dunia
Pada tahun 1991, UNESCO menetapkan Candi Prambanan sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site) karena nilai sejarah, budaya, dan arsitekturnya yang luar biasa.
6. Legenda Roro Jonggrang
Masyarakat Jawa mengaitkan Prambanan dengan kisah legenda:
Roro Jonggrang, putri cantik yang dikutuk menjadi arca oleh Bandung Bondowoso karena menipunya saat diminta membangun seribu candi dalam semalam.
Arca Dewi Durga Mahisasuramardini di Candi Siwa dipercaya sebagai wujud Roro Jonggrang yang dikutuk.
By : Al Khamidy
